Sabtu, Desember 06, 2008

Up Town Girl Story

Uptown girl
She's been living in her uptown world
I bet she never had a back street guy
I bet her mama never told her why
Itulah cuplikan uptown girl-nya west life. Seingatku lagu ini populer jaman SMA dulu. Video clipnya menggambarkan kehidupan hi-life hi-tech hi-engineered seorang uptown girl. Kehidupan bergelimang harta dan pergaulan khas socialite di megapolitan yang disebutnya uptownworld. Lalu apa menariknya tema ini dibahas sekarang. Ikuti terus tuturan saya. . .
Tadi pagi diberitakan seorang cewek uptown girl melakukan tindak pidana penculikan penyanderaan penyiksaan dan pelecehan seksual dan statusnya kini menjadi tersangka. Pasti bisa ditebak cewek ini adalah Marcella Zalianty, seorang selebrity yang juga kini tengah disorot terkait film Lastri yang diproduseri olehnya. Sangat mengejutkan mengingat kapasitasnya sebagai public figure bisa melakukan tindakan sekeji itu (walaupun dibantah oleh MS sang Pengacara).
Tanya Kenapa?
Aku juga bingung kenapa. Kita kutip pernyataan psikolog, kasus kekerasan oleh selebriti lebih sering terjadi karena merasa dengan kapabilitas yang dimilikinya dia mampu lepas dari jerat hukum.
Kenapa Kekerasan?
Psikolog lain bilang karena minimnya penanaman tentang moral dan agama. Kedua faktor ini bisa menaikkan derajat "pengadilan terhadap diri sendiri" yang mampu mencegah keinginan untuk berbuat kekerasan.
Jadi?
Dengan memperdalam sisi spiritual kita dan berusaha mematuhi ajaran agama. Amar ma'ruf Nahi Mungkar.
Terus?
Hindari pergaulan yang yang bersinggungan dengan dunia hitam, maybe dugem (duduk-duduk gembira di club), bergaul dengan orang gak jelas. Kata Rasulullah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan pandai besi akan ikut bau karat.
Bisa Gak di Mix-Up?
Jawabnya Big NO. Hooo, jangan kira ini dunianya Catatan Si Boy, di satu sisi melakukan Shalat di sisi lain seneng Clubbing. Jangan STMJ (shalat tekun maksiat jalan).,Bitstsilmi kaffah (tekuni Islam secara kaffah). Totalitas diperlukan dalam hidup. Kata mentorku dulu (Pak Dodi) kalo mo putih, putih skalian. Atau hitam, jadi hitam sekalian. Jangan di area abu-abu. Kalaupun mencoba mixing-up dua gaya hidup tadi, akan menemui banyak benturan.
Jadi kalo ada temen yang nyaranin untuk membuat
hidup lebih berwarna dengan mencoba banyak hal baru, harus dipilahpilih jangan sampai wasting your time. Untuk mengetahui api itu panas cukup melihat orang yang pernah melepuh terbakar, gak perlu dengan mencoba sendiri untuk membuktikannya.
Conclusion
Kembali ke misi awal bahwa kita diciptakan sebagai khalifah untuk beribadah kepada-Nya. Umur kita terlalu singkat untuk mencoba terlalu banyak hal-hal yang sudah jelas mudharatnya. Belajar dari sejarah orang lain akan membantu mem-boost up kapasitas kita sebagai khalifah di alam fana ini.
Wallahu A'lam Bissawab.

Jumat, Desember 05, 2008

Race To Heaven

Jum'at ini terasa lebih istimewa. Khatib di masjid mengabarkan bahwa tanggal 10 Zulhijjah jatuhnya di Senin 8 Desember esok. Anjuran memperbanyak zikir dan ibadah menjelang tutup tahun Hijriyah. Sebuah perlombaan amal demi keridhaan dari-Nya.
Nun jauh di Haramain sana, alunan zikir tiada henti memuja kebesaranMu. Semoga menjadi haji yang Mabrur.

Kamis, Desember 04, 2008

Parodi Blog

Pernah nonton "Bukan Empat Mata" nggak? itu merupakan kelanjutan dari program "Empat Mata" yang disiarkan Trans 7. Sempat dicekal oleh KPI karena do something wrong. Tersandung di episode terakhir karena menampilkan adegan Sumanto makan kodok hidup-hidup. Namun tim kreatifnya gak kehabisan akal, dikemaslah acara baru yang identik namun dengan judul berbeda. Cerdas kan memaknai teguran.
Sama halnya ketika Republik Mimpi memparodikan pejabat negara, mungkin anda masih ingat Presiden kita diplesetin karakternya jadi Si Butet Yogya (SBY) dan Wapres ditokohkan oleh Jarwo Kwat (JK). Awalnya acara itu sempat jadi kontroversi karena dianggap melecehkan RI-1 dan RI-2, namun dengan arif dan bijak disikapi oleh RI-1 bahwa itu bagian dari proses pendewasaan bangsa. Banyak kritikus dan politikus (yang katanya cerdas dewasa terpelajar) menanggapinya berlebihan dengan tindakan somasi dan kalau perlu dicekal acara tersebut. Kini acara serupa ditayangkan di Metro TV tapi parodi DPR dengan program acara Democrazy.
Namun tidak sedikit pula yang memujinya sebagai acara kreatif dan bermutu. Ratingnya sempat terjaga di jajaran atas selama berbulan-bulan. Semua merasa senang, SBY-JK semakin populer dengan kritik pedas di acara tersebut tanpa perlu merasa tersinggung. Bagaimana mau tersinggung, namanya secara langsung gak sebut dalam acara tsb (hanya nickname saja) dan penonton pun senang tanpa merasa melecehkan pemimpin mereka di republik nyata.
Parodi ini mirip dengan parodi blog yang aku ciptakan. Ada pembaca yang merasa tersinggung dengan tulisan-tulisanku dan merasa dirinyalah tokoh yang aku impikan. Padahal kalau disikapi arif semestinya gak perlu defensif dan melontarkan kata-kata pedas disertai nada ancaman. Aku mengulang berkali-kali membaca tulisan yang telah ku-publish, mencari-cari dimana letak kata-kata yang sifatnya provokatif. Kata demi kata kalimat demi kalimat kutelusuri tak kutemukan nada yang menunjukkan secara straight forward yang menyebutkan kalo dalam tulisan itu adalah dia sebagai objeknya. Mungkin kalo dulunya SBY memiliki perangai seperti orang ini, aktor-aktor dalam Republik Mimpi sudah mendekam di Cipinang sana. Secara etis dia menganggapku gak sopan, tapi gak terpikirkan olehnya kalau dia pun kegeeran merasa ditokohkan dalam script.
Aku dah berdiskusi dengan teman-teman kantor dan anak-anak anging mammiri mengenai masalah ini dan disarankan untuk bersikap fun dan jangan ikut terprovokasi. Tulisan dibuat lebih tajam lagi dan lebih berbobot. Hikmahnya blog aku ada yang memperhatikan tiap hari, kali aja hit counter bisa kerecord di google top ten. Itung-itung kalo didaftar di adsense bisa jadi duit.
Kedewasan dalam menanggapi parodi tivi mungkin dibutuhkan juga dalam blog. Jadi gak serta merta karena merasa paling gaul dan terpelajar terus menghakimi dari sudut pandang sempit.
Doaku jangan sampai nasibku mirip Jarwo Kwat yang terbelit kasus sepele yang hampir mengubur karirnya.
Stay cool fren...

Rabu, Desember 03, 2008

Fatwa Kontroversial



Kemarin media memberitakan fatwa MUI Jatim yang mengharamkan GolPut. Golput diistilahkan bagi para warga negara yang memiliki hak suara dalam pemilihan umum namun tidak menggunakan hak pilihnya tersebut. Sontak saja berita itu mengagetkan dan aku berusaha mencari channel lain yang membahas topik yang sama. Ternyata gak cuma TV-One tapi hampir semua channel menyajikan bersamaan dengan keputusan MK yang memerintahkan pencoblosan ulang di Pamekasan terkait Pilgub Jatim.
Pengharaman di institusi sekaliber MUI adalah sesuatu yang sakral. Pastinya didahului oleh rapat majelis fatwa kemudian terlahirlah ijtihad tentang golput haram. Saya yang awam masalah fiqih shiyasah (fiqih politik) masih terbengong-bengong mencoba menelaah alasan yang diungkapkan oleh majelis fatwa MUI. Alasannya orang yang ber-KTP Indonesia namun tidak ikut serta dalam memilih Amir Wathan adalah berdosa sebagaimana hukum haram itu berdosa bila dilakukan dan mendapat pahala bila ditinggalkan.
Saya kembali mencari rujukan fiqih di tumpukan buku-buku yang kusimpan rapat di kamar belakang (masih dalam kardus, baru pindahan). Kutemukan beberapa literatur yang membahas masalah ini. Bagaimana mungkin fatwa ini lahir sedangkan Pemilu sendiri masih menjadai perdebatan di kalangan Ulama apakah halal atau haram diikuti oleh Muslimin.
Sistem Pemilu berasal dari ideologi demokrasi, dari rakyat ke rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi sejatinya merupakan hasil pemikiran Barat dalam hal ini terlahir dari revolusi Perancis yang sarat dengan sejarah Nasrani. Kemudian ideologi ini menyebar ke negara jajahan Eropa sampai di Indonesia. negara ini pun menelan mentah-mentah ideologi tanpa mempertimbangkan latar belakang sejarah ke-Islaman di Indonesia. Piagam Jakarta adalah salah satu titik benturan ideologi ini dengan Islam.
Kembali ke pengharaman, bagaimana mungkin Muslimin diwajibkan mencoblos (yang artinya wajib pula menerima ideologi demokrasi dalam kehidupan mereka) sedangkan pemilu tidak pernah diterapkan di zaman Rasulullah SAW, sahabat, tabi'in, tabi' tabi'in, dan khalifah sesudahnya. Ini perbedaan paling fundamental di sistem politik Islam dan Demokrasi. Sebegitu cepatkah MUI mengeluarkan fatwa tanpa mengkaji masalah Hadharah dan Madaniyah dalam konsep tauhid.
Logikanya, bagaimana bisa kulit permasalahan dipertimbangkan halal haramnya akan tetapi pokok permasalahan sudah jelas hukumnya.
Wallahu A'lam Bissawab.

Selasa, Desember 02, 2008

Cold War

Kalo penerbitan buku kontroversial Adam Malik seorang agen CIA sempet bikin heboh dan menimbulkan perdebatan besar di media, maka saran Bung Ical agar tulisan dibalas tulisan. Nah ceritaku lain lagi, aku gak sengaja nyasar di sini :) dan menemukan respon atas tulisanku bulan lalu. Jujur aja aku gak nyangka direspon ma Mbak Manis dan Baik itu segitu sensinya.
Mungkin foolish gamenya not over anymore. Tapi bener kata Buya Hamka tulisan lebih tajam dari lidah, lisan masih bisa terlupa tapi tulisan gak bisa hilang ditelan waktu apalagi dah terecord di server blogspot.
Bukannya aku gak mau respect ke dia, gayanya itu loh memicu antral hypomotility, trus nyebut aku immature-man mungkin Mbak Smart nan Cantik ini penganut feminisme yang tidak menerima ketidakbakuan tingkah laku dari dunia luar yang ditangkap oleh inderanya. Aku pengen banget klarifikasi biar diakhiri seindah dimulainya pertemuan ini.
Yah sudahlah, maaf kalo ada lisan yang tak terjaga. Tautan kata yang terlahir dari hati yang keruh akhirnya hanya akan mengerdilkan makna pertemuan. Terima kasih atas hari-hari yang berharga, pelajarannya sangat berharga. Memaknai sikap tak semudah mengulas prosa.
Taruhlah misalnya Miss Beautiful ini masih sensible but too cool to care, toh ceritanya sudah berada di akhir babak.
Jadi lucu aja ngebayangin sebulan yang lalu dia memelas minta soal posttest ma gw, ha ha ha emang gak semua orang dewasa bisa berterima kasih atas kebaikan orang gak dewasa.
Wish all people become my best frens, bukan puputan seperti ini dengan seorang Wonder Women
.