Kamis, November 13, 2008

Ahmadinejad VS Obama

Euforia kemenangan Obama pada president election di USA beberapa waktu lalu masih bergaung sampai sekarang. Ketika sorotan media dunia terfokus ke gedung putih maka seolah-olah itu merupakan pemilihan presiden sedunia. Indonesia di belahan dunia lain yang jauhnya 12 jam dari Washington tenggelam dalam euforia rakyat USA . Jutaan pemirsa menyaksikan victory speech-nya di Chicago. Media nasional baik cetak maupun elektronik tak henti-hentinya mengomentari kemenangan bersejarah tersebut. Dianggap bersejarah karena Obama adalah orang kulit hitam pertama yang berhasil menduduki kursi keprisedenan di negeri Paman Syam, walaupun sebenarnya rasnya tidak murni hitam karena ibunya yang berasal dari Wichita negara bagian Kansas adalah seorang White American (imigran yang berdarah campuran English, Irish, dan German). Mendadak pula bermunculan ahli politik luar negeri yang berusaha menganalisis kemenangan fenomenal Obama. Bahkan beberapa kampanye pemilihan Walikota berusaha merebut simpati massa dengan mengambil tema " Hope Obama" .
Situasi ini kontras dengan kemunculan Ahmadinejad pada 6 August 2005 lalu menjadi presiden Iran. Sebenarnya kalau dicermati, munculnya Ahmadinejad di kursi kepemimpinan Iran tergolong fenomenal. Dia menjadi presiden di usia 49 tahun, tergolong muda untuk ukuran seorang pemimpin negara dan khususnya Iran yang menganut konsep Imamah. Namun pemberitaan di media tidak seheboh dengan demam Obama saat ini. Lika-liku karir politik yang dilaluinya tidak kalah serunya dibanding dengan perjuangan Obama ke kursi USA-1.
Latar belakang
Mahmoud Ahmadinejad terlahir dari keluargaMahmoud Saborjhian anak seorang pandai besi di daerah Garmsar, Aradan pada tanggal 28 Oktober 1956.
Barack Hussein Obama Jr. terlahir dari keluarga akademisi Luo (imigran Kenya) yang beristri Ann Dunham (Kansas, USA) pada tanggal 4 Agustus 1961 di Honolulu, Hawaii.
Pendidikan
Keduanya merupakan akademisi di negaranya dan pernah menjadi dosen pengajar di universitas masing-masing. Ahmadinejad adalah lulusan Iran University of Science and Technology (IUST) jurusan Teknik Sipil sedang Obama adalah lulusan Ilmu Politik spesialisasi Hubungan Internasional dari Columbia College of Columbia University dan Harvard Law School .
Jenjang pendidikan tinggi Ahmadinejad bermula ketika beliau masuk ke IUST jurusan teknik sipil pada tahun 1976 program undergraduate (S1) kemudian dilanjutkan ke program Master of Science (S2) pada tahun 1986, dan meraih gelar doctorate di bidang civil engineering and traffic transportation planning pada tahun 1997.
Sedangkan Obama memulai pendidikan tingginya di Occidental College (LA) selama 2 tahun kemudian pindah ke Columbia University (NYC) jurusan ilmu politik program studi hubungan internasional. Lulus tahun 1983 dengan gelar B.A. Pada tahun 1988, Obama melanjutkan pendidikan di Harvard Law School dan kemudian terpilih sebagai orang kulit hitam pertama yang menjabat President of The Harvard Law Review. Obama menyelesaikan pendidikannya di Harvard dengan gelar Juris Doctor (J.D.) magna cum laude pada tahun 1991.
Karir politik
Ahmadinejad memulai karier politiknya sebagai gubernur Maku dan Khoy Di Propinsi Azarbaijan Barat, 1980. Pernah menjadi penasehat untuk Gubernur Jenderal Propinsi Kurdistan selama 2 tahun. Tahun 1993, beliau menjadi Gubernur Jenderal Propinsi Ardabil. Tahun 1997, Khatami mengembalikan Ahamadinejad dari Ardabil untuk kembali mengajar di IUST. Tahun 2003, kembali ke dunia politik setelah City Council of Tehran menunjuknya menjadi Walikota Teheran. Dia kemudian mendadak terkenal setelah kemunculannya sebagai kandidat presiden pada tahun 2005. Setelah terpilih sebagai presiden Iran yang ke-6 melalui pemilihan umum, Ahmadinejad mengundurkan diri sebagai Walikota Teheran pada 28 Juni 2005.
Obama memulai karir politiknya setelah terpilih sebagai legislator/senat pada negara bagian Illinois pada tahun 1996. Setelah gagal menduduki kursi House of Representatives di tahun 2000, dia kemudian mengumumkan keikutsertaannya pada kampanye Senate di tahun 2003. Lalu kemudian mengundurkan diri untuk mengikuti kampanye, akhirnya November 2004 terpilih sebagai anggota Senate. Mencalonkan diri sebagai presiden pada Februari 2007, dan berhasil mengalahkan Clinton pada konvensi partai demokrat pada Juni 2008. Dia kemudian menjadi presiden USA yang ke-44 setelah mengalahkan John McCain pada pemilu 4 November 2008 lalu.
Gaya hidup
Ahmadinejad merupakan orang yang sangat bersahaja. Kesederhanaan Ahmadinejad bisa terlihat dari penampilannya. Jasnya adalah jas murahan dan sepatunyapun sepatu butut. Ahmadinejad selalu tampil hanya dengan kemeja polos dan jas, tanpa dasi. Ahmadinejad tidak menempati Istana Negara, tetapi bersikeras tetap tinggal di rumah pribadinya yang sangat sederhana, Ketika ditanyakan mengapa dia memilih tinggal di rumah kecil miliknya, dia selalu menjawab: “ Kenapa saya harus merasakan kenyamanan kalau rakyat di sekitar saya menderita kepanasan.”
Kalimat yang terkenal dari sosok Ahmadinejad adalah "Bagaimana seseorang mampu disebut baik, kalau sekian banyak orang miskin tidak terlihat olehnya".
Kita tunggu sosok Obama akan seperti apa ketika memimpin negara sebesar Amerika, yang kebijakan politiknya ikut mempengaruhi nasib ratusan negara lain di dunia. Semoga dia bisa menjadi sosok bersahaja layaknya Ahmadinejad, bukan sosok Bush yang telah menebar kesengsaraan dimana-mana. Dan akhirnya kalau Obama akhirnya terbukti hanyalah aktor dari panggung sandiwara Amerika dimana "The American Eagle" sebagai dalangnya, maka sia-sialah komparasi Ahmadinejad vs Obama yang diuraikan diatas.



Tidak ada komentar: