Minggu, November 16, 2008

Mutualism Symbiosis

Membaca judul di atas mengingatkan kita pada pelajaran biologi jaman sekolah dulu. Pengertian mutualism adalah interaksi secara biologis diantara dua spesies, dimana keduanya saling mendapatkan keuntungan, misalnya saling menunjang kehidupannya. Maksud saya secara biologis disini adalah dalam artian sebenarnya bukan penyempitan makna yang sering kita pergunakan untuk menggambarkan interaksi seksual diantara dua manusia. Mutualism sendiri merupakan salah satu tipe simbiosis selain parasitic dan commensal. Pada simbiosis parasitic mengakibatkan salah satu pihak yang berinteraksi dirugikan., sedangkan pada commensal satu pihak mendapat keuntungan dan yang lain tidak mendapatkan apa-apa namun tidak juga dirugikan.
Ketiga jenis simbiosis tadi secara alamiah berlaku pada hampir seluruh aspek kehidupan kita. Walaupun kita secara muna berusaha menghindari itung-itungan dalam menjalin relasi dalam kehidupan nyata (bukan kehidupan flora dan fauna dalam pelajaran biologi tadi), tapi kita gak akan terlepas dari ketiga model hubungan ini. Contoh sederhana dari simbiosis mutualisme adalah hubungan antara tanaman dengan mycorrhiza, dimana tanaman menyediakan glukosa dan sukrosa bagi jamur ini dan sebagai imbal baliknya mycorrhiza membantu akar tanaman untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah.

Kalo anda masih susah menilai hubungan baik tanaman dan jamur di atas, saya akan memberi contoh yang lebih gampang dipahami. Mutualisme antara kumbang dan bunga, dimana si bunga berusaha memancing kedatangan sang kumbang dengan iming-iming madu pada saat musim berbunga tiba. Kehadiran sang kumbang yang hinggap di kelopak bunga akan membantu penyerbukan si bunga, dan imbal baliknya adalah kumbang mendapatkan madu si bunga tersebut.
Nah, dari pencerahan di atas saya akan membawa anda ke dalam model simbiosis mutualisme yang agak absurd dipahami. Bagaimana menilai jenis simbiosis anda terhadap pasangan anda. Eits, jangan tersinggung dan menjudge saya adalah seorang yang perhitungan dalam berteman. Sekali lagi saya tegaskan suka gak suka dengan teori ini yang jelas anda sudah menjalaninya. Ok, let's check this out...
Pada hakikatnya manusia tidak ada yang mau merugi, coz merugi itu adalah tidak untung (he he he ya iyalah), merugi adalah wasting time, money, and other resources. Termasuk dalam menjalin hubungan otomatis anda dan pasangan anda gak mau dirugikan salah satu pihak,artinya anda mengharapkan terjadinya mutualism bukan commensal apalagi parasitic. Kalo anda memilih commensal berarti anda tipe pasangan penjilat dan kalau anda memilih parasitic berarti anda tipe penghianat. Kesimpulannya mutualism adalah keuntungan baik moril maupun material.
Contoh, si cewek mencintai si cowok karena pihak cewek akan merasa terjamin secara finansial (material) dan sebagai imbal balik cowoknya merasa bahagia (moril) karena mendapat ketenangan batin. Tapi gak berarti kebahagiaan bisa ditukar dengan uang loh yah. Contoh nyata dalam kehidupan selebritis adalah Victoria Adam dengan Becham, mereka saling mencintai dan masing-masing saling numpang ketenaran. Yang satu artis dan satunya atlet, dimana popularitasnya digunakan untuk meraup penghasilan dari iklan.
Oke, taruhlah anda beralasan bahwa anda mencintai pasangan secara tulus dan tanpa mengharap pamrih. Ekstrimnya anda rela korban nyawa asal pasangan anda bahagia. Kasus ini secara kasat mata dimata orang yang menganut paham romantisme sangat mulia dan diimpikan. Saya katakan gak mungkin, impossible, dan munafik kecuali bagi orang yang gak punya tujuan hidup. Analisisnya begini, anda rela berkorban untuk sesuatu berarti ada yang anda harap dari pengorbanan tersebut yah taruhlah misalnya masuk surga. Bukankah itu berarti hubungan timbal balik tadi saling mengharap pamrih? Dianya mendapat perlindungan dari pengorbanan anda dan andapun mendapat surga dari pengorbanan anda. That's exactly mutual relationship.
Istri saya kadang protes kalo saya membahas teori ini disela-sela pembicaraan romantis kami. Dan saya yakin kalo anda seorang pembaca berjenis kelamin wanita anda pun akan memprotes tulisan saya ini. Saya menjelaskan kepada istri saya bahwa saya mencintainya karena menginginkan sesuatu untuk mencapai tujuan pribadi saya. Sebagai seorang muslim tujuan hidup saya adalah mendapatkan keridhaan Allah SWT, bukankah tujuan dari segala tujuan adalah mendapat ridha dari-Nya. Terus istri saya nyeletuk apa hubungannya ma mutualism. Nah fakta ini yang sering susah dimengerti kaum hawa bahwa dengan mencintai dengan penuh perhatian dan ketulusan (dan gak berarti mengiyakan segala permintaannya) tedapat pamrih di baliknya yaitu ridha Allah SWT.
Persepsi anda terhadap teori ini akan mempengaruhi kualitas hubungan anda , baik terhadap manusia, alam, dan bahkan terhadap sesuatu yang tak kasat mata.
Wallahu a'lam bissawab.


Tidak ada komentar: